KASASINEWS,--Salah satu Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung ., menghadiri undangan Penyampaian Aspirasi dari Perkumpulan Pedagang Pasar Baru Trade Center (P3BTC), di Sekretariat P3BTC, Pasar Baru Lantai Dasar.Dalam pertemuan itu, dihadirkan pula Perumda Pasar Juara dan pihak ketiga pengelola Pasar Baru Trade Center, PT Dam Sawarga Minaloka Jaya (PT DSMJ).
Ketua Harian P3BTC Haidir A. Ismail
mengatakan, para pedagang keberatan dengan tindakan sepihak yang dilakukan oleh
PT DSMJ. Di antaranya pemadaman listrik kios, penggembokan kios, dan lainnya.
“Dampak dari kejadian-kejadian ini mengarah
kepada tutupnya atau menyusutnya pedagang pasar baru. Ketika satu ruang kosong,
tentu kios yang lain ikut berdampak sepi. Itu akibat dari penetapan harga kios
secara sepihak dan biaya sewa SPTB yang kami menduga tidak ada payung hukumnya.
Penetapan harganya di luar rasional, sedangkan bangunan Pasar Baru Trade Center
belum direnovasi,” tuturnya.
Mewakili para pedagang, Haidir meminta kepada
DPRD Kota Bandung, khususnya Komisi B, agar betul-betul memaksimalkan fungsi
pengawasan terhadap kondisi Pasar Baru Trade Center. “Kami meminta DPRD
melakukan pengawasan terhadap perjanjian kerja sama yang sudah jelas-jelas
adanya indikasi wanprestasi dari pihak pengelola sekarang terkait dengan
kewajiban pelaksanaan renovasi Pasar Baru Trade Center,” ujarnya.
Di tengah pertemuan itu, PT DSMJ berjanji akan
membuka komunikasi dan berbagai masukan dari para pedagang. Sebagai langkah
awal, mereka akan kembali memberikan layanan listrik bagi pedagang yang sudah
melunasi tunggakan.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi B DPRD Kota
Bandung,mengapresiasi pola-pola penyelesaian sengketa antara pedagang dan
pengelola ini dengan diskusi terbuka yang berlangsung cukup tertib. Ia melihat
situasi ini merupakan langkah baru untuk melanjutkan kesepakatan-kesepakatan di
masa mendatang yang masih terganjal. “Sudah secara lisan ada upaya menghidupkan
kembali listrik bagi kios yang sudah bayar tepat waktu dan tidak ada tunggakan.
Kita melihat ini tentu sebagai langkah awal yang baik,” ujarnya.
Folmer berharap diskusi terbuka di antara
pedagang dan pengelola terus dijaga di kemudian hari demi menciptakan solusi
yang adil. Secara khusus ia meminta Perumda Pasar Juara untuk terus melibatkan
diri supaya tercipta iklim usaha yang nyaman bagi konsumen, pedagang, dan
pengelola.
“Masih ada yang harus ditingkatkan, tetapi
biarlah pertemuan ini memberi rasa keyakinan bahwa solusi dari berbagai masalah
yang lebih besar bisa ditemukan. Semua pihak, khususnya Perumda harus ikut
mendorong penyelesaian dengan cara yang lebih adem. Kami DPRD Kota Bandung
selalu siap diajak diskusi dan bertemu demi menemukan solusi terbaik bagi
setiap pihak,” tuturnya.( Red,- Louis Vicky )
0 Komentar